Masa Lalu
Dia
selalu saja lebih nyaman untuk ditinggali daripada sekedar disinggahi. Tak peduli
sejauh apapun kita melangkah, ia tidak pernah benar-benar kita tinggalkan. Ia
hanya akan menjadi kenangan di titik sekarang. Mengendap di dasar
pikiran-mengisi celah-celah memori, yang pada saat tertentu tiba-tiba muncul ke permukaan
ingatan, mengoyak hati dan perasaan. Mencuatkan rasa rindu akan masa lalu yang
menyenangkan. Kenangan-kenangan indah tak terlupakan yang selalu saja memaksa
sang waktu mengulangnya kembali. Kadang juga memunculkan rasa sesal yang
mendalam akan masa lalu yang kita anggap salah atau kurang tepat.
Sekalipun
dia adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali, tak ada gunanya juga kita tetap
hidup di dalamnya. Ia hanya akan membuat kita malas beranjak. Ia cukup disinggahi
saja, bukan untuk ditinggali. Satu hal yang lebih penting dari masa lalu adalah
bahwa dia ada untuk dijadikan pelajaran.
If we don’t learn from History, the History will
repeat itself
Dia
ada agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Mengajari kita banyak hal
akan arti kehidupan. Menuntun kita dalam menapaki jalanan masa depan. Menjadikan kita manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
*saat ingin sekali menapaki salah satu sudut kenangan yang baru saja terlewati
Komentar
Posting Komentar