Khilaf, Benci, dan Cinta

(Dalam Dekapan Ukhuwah - Salim A. Fillah) seorang kawan, dalam doa dan salamnya di berlalunya seperempat abad usiaku kembali mengenangkanku sebuah kaidah “bencilah kesalahannya, tapi jangan kau benci orangnya.” betulkah aku sudah mampu begitu pada saudaraku, pada keluargaku, pada para kekasih yang kucinta? saat mereka terkhilaf dan disergap malu betulkah kemaafanku telah tertakdir mengiringi takdir kesalahan mereka? karena aku tahu, bahwa terhadap satu orang aku selalu mampu membenci luputnya tapi tetap cinta dan sayang pada pelakunya itulah sikapku selalu, pada diriku sendiri kucoba cerap lagi kekata asy syafi’i “aku mencntai orang-orang shalih” begitu katanya, diiringi titik air mata “meski aku bukanlah bagian dari mereka dan aku membenci para pemaksiatNya meski aku tak berbeda dengan mereka.” ya... mungkin dia benar tapi dalam tiap ukhuwah dan cinta dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya aku ingin meloncat ke hakikat ya...