Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Khilaf, Benci, dan Cinta

Gambar
(Dalam Dekapan Ukhuwah  - Salim A. Fillah) seorang kawan, dalam doa dan salamnya di berlalunya seperempat abad usiaku kembali mengenangkanku sebuah kaidah “bencilah kesalahannya, tapi jangan kau benci orangnya.” betulkah aku sudah mampu begitu pada saudaraku, pada keluargaku, pada para kekasih yang kucinta? saat mereka terkhilaf dan disergap malu betulkah kemaafanku telah tertakdir mengiringi takdir kesalahan mereka? karena aku tahu, bahwa terhadap satu orang aku selalu mampu membenci luputnya tapi tetap cinta dan sayang pada pelakunya itulah sikapku selalu, pada diriku sendiri kucoba cerap lagi kekata asy syafi’i “aku mencntai orang-orang shalih” begitu katanya, diiringi titik air mata “meski aku bukanlah bagian dari mereka dan aku membenci para pemaksiatNya meski aku tak berbeda dengan mereka.” ya... mungkin dia benar tapi dalam tiap ukhuwah dan cinta dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya aku ingin meloncat ke hakikat ya...

Masa Lalu

Gambar
Dia selalu saja lebih nyaman untuk ditinggali daripada sekedar disinggahi. Tak peduli sejauh apapun kita melangkah, ia tidak pernah benar-benar kita tinggalkan. Ia hanya akan menjadi kenangan di titik sekarang. Mengendap di dasar pikiran-mengisi celah-celah memori, yang pada saat tertentu tiba-tiba muncul ke permukaan ingatan, mengoyak hati dan perasaan. Mencuatkan rasa rindu akan masa lalu yang menyenangkan. Kenangan-kenangan indah tak terlupakan yang selalu saja memaksa sang waktu mengulangnya kembali. Kadang juga memunculkan rasa sesal yang mendalam akan masa lalu yang kita anggap salah atau kurang tepat. Sekalipun dia adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali, tak ada gunanya juga kita tetap hidup di dalamnya. Ia hanya akan membuat kita malas beranjak. Ia cukup disinggahi saja, bukan untuk ditinggali. Satu hal yang lebih penting dari masa lalu adalah bahwa dia ada untuk dijadikan pelajaran. If  we don’t learn from History, the History will repeat itself Dia ada aga...

Sebuah Pilihan

Gambar
Di penghujung januari. Saat babak baru dalam kehidupan dimulai. Kata hati itu tidak pernah salah. Hanya cara berpikir kita yang terkadang tidak bisa memahami. Bukankah hidup adalah pilihan? Dan kata hati adalah suara jujur dari dalam diri. Terkadang ia hanya tertutupi oleh logika, nafsu dan berbagai perasaan lainnya sehingga ia menjadi samar. Andai telah memilih, lalu bagaimana jika pada nantinya pilihan itu ternyata salah? Waktu tidak pernah berjalan mundur Dan hari tidak pernah terulang Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru (Cinta-AADC) Ya, akan selalu ada pilihan untuk kembali. Andai yang kita pilih ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan, atau apa yang kita pilih ternyata melenceng dari mimpi kita. Selalu ada pilihan untuk kembali. Detik tidak pernah melangkah mundur tapi kertas putih itu selalu ada . Hidup adalah pilihan. Tentang seberapa kuat sebuah tekad dalam meraih mimpi dan seberapa besar kita memperjuangkannya. Terkadang ba...