Ayah (ku),
Ayahku bukanlah seorang ustadz, tapi beliau dengan semangat memperdalam ilmu agama dan mengajarkannya pada kedua putrinya
Ayahku bukanlah seorang
milyarder, tapi beliau tak pernah menyerah untuk memperkaya diri demi memenuhi
kebutuhan anak-anaknya
Ayahku bukanlah seorang
montir, tapi beliau mau belepotan oli dan mengotak-atik mesin demi memperbaiki
sepedaku yang rusak
Ayahku bukanlah seorang
atlet, tapi beliau dengan telaten mau mengajari dan mengarahkan anak-anaknya
dengan dunia olahraga yang disukai
Ayahku bukanlah seorang ahli keuangan, tapi beliau dengan sangat rapi merencanakan dan mengatur keuangan keluarga
Ayahku bukanlah seorang satpam atau security, tapi beliau selalu merelakan dirinya untuk tetap terjaga ketika buah hatinya sakit
Ayahku bukanlah motivator sekelas Mario teguh, tapi dengan kata-katanya yang sederhana mampu membuatku menjadi lebih percaya diri dan yakin
Ayahku memang bukanlah siapa-siapa, tapi dia mau belajar dari siapa saja dan apa saja hingga di usianya sekarang ini
Ayahku juga bukan orang yang hebat, tapi dia mau belajar dari orang-orang hebat di sekitarnya
dan,
Ayahku memang orang yang biasa, tapi di mataku beliau adalah sosok yang luar biasa "lelaki paling menakjubkan di dunia" - yang semakin bertambah usia semakin bersemangat memperdalam Islam, semakin bijaksana, dan selalu berusaha memperbaiki diri.
"Ingin aku bisa mencontoh ketenanganmu dalam bersikap, kebijaksanaanmu dalam mengambil keputusan, kesederhanaanmu dalam hidup, ketegaranmu dalam menghadapi masalah . . . "
*Ayah, ijinkan aku bangga
memilikimu...
Komentar
Posting Komentar