Dua Mei
Hari Pendidikan Nasional
Tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang berdasar Surat keputusan Presiden RI No. 35 Tahun 1959 ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Membahas tentang hari pendidikan nasional rasanya siapa saja pasti tergelitik membahas pendidikan di Indonesia saat ini.
Bagaimana menurut Anda?
Dalam sebuah wawancara Bapak Anies Baswedan mengatakan bahwa kekayaan utama bangsa Indonesia terletak pada SDM-nya bukan pada SDA-nya sehingga hal terpenting menurut beliau adalah memberikan PENDIDIKAN yang BERKUALITAS ke setiap orang Indonesia. Lalu muncul pertanyaan, apakah pendidikan di Indonesia sudah berkualitas?
Melihat tayangan berita di media elektronik maupun media massa, rasa-rasanya berita negatif tentang dunia pendidikan lebih mewarnai daripada berita yang membanggakan. Dari mahalnya biaya pendidikan, fasilitas pendidikan yang jauh dari layak, pemerataan pendidikan, masih maraknya anak jalanan berkeliaran, sistem pendidikan yang hanya akan melahirkan robot, perdebatan pemberlakuan UAN dan banyak hal lainnya termasuk kasus yang saat ini marak diberitakan. Sehingga banyak orang dengan otomatis akan mengatakan pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata berkualitas.
Lalu?
Banyak orang akan mengecam pendidikan yang sedang sakit ini. Menyalahkan banyak pihak terutama pemerintah. Mengucap protes dalam segala bentuk. Namun diantara ratusan juta rakyat Indonesia yang juga merasakan sakitnya pendidikan di Indonesia memilih tidak ikut mengecam dan memilih untuk mengambil sikap. Menyalakan lilin ditengah kegelapan. Sehingga muncul yang namanya Indonesia Mengajar, Indonesia Berkibar, komunitas 1001 buku, Akademi Berbagi, Sahabat Pulau dan sederet gerakan lainnya.
Selalu ada pilihan, diam dan hanya mengecam atau bergerak menciptakan aksi.
Semangat! Untuk Pendidikan Indonesia yang lebih baik.
#meimenulis
Komentar
Posting Komentar