Kakak Batik
Tanpa
sengaja menemukan novel ini setelah lama berputar-putar tanpa tujuan di sebuah toko
buku.
Sebuah
novel (biografi) karya Dr. Seto Mulyadi atau yang biasa kita kenal sebagai Kak Seto,
seorang psikolog yang telah lama mengabdikan diri pada dunia anak-anak di Tanah
Air. Selalu ada kesan tersendiri setiap kali menyelami cerita dibalik kesuksesan seseorang. Sungguh tak ada kesuksesan tanpa perjuangan dan kegagalan. Ada banyak kalimat nasehat yang menarik dalam buku ini.
Kisah hidup beliau dimulai ketika beliau mengalami kegagalan ujian SIPENMARU dengan mengambil pilihan Fakultas Kedokteran. Kegagalan ini semakin membuat beliau tidak enak hati ketika saudara kembarnya justru lulus ujian SIPENMARU dengan mengambil pilihan fakultas yang sama. Karena hal ini akhirnya beliau memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, mengadu nasib sambil menunggu kesempatan ujian SIPENMARU yang kedua. Sambil menunggu kesempatan kedua inilah beliau bekerja serabutan, dari tukang parkir, kuli panggul, kuli bangunan serta mengajar di Taman Kanak-kanak. Namun ternyata ujian SIPENMARU yang kedua pun juga gagal. Hal ini membuat hatinya sangat terpukul. Kemudian seseorang yang sudah dianggap seperti orang tuanya berkata,
"Dik, tidak perlu berkecil hati. Kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Allah pasti sudah merencanakan sesuatu yang jauh lebih baik untuk adik kelak. Tidak ada yang salah dari segala sesuatu yang sudah diusahakan dengan baik. Yang salah hanyalah, ketika kita lupa bahwa kita punya Gusti Allah yang Mahabesar sebagai penentu jalan hidup kita, sehingga kita merasa putus asa ketika menerima cobaan-Nya."
Akhirnya beliau berganti haluan, mengikuti saran seseorang yang sudah dianggapnya seperti orang tua tersebut, yaitu memilih fakultas psikologi. Di dunia perkuliahan, jalannya pun juga berliku. Tidak lulus ujian pernah dialami beliau hingga membuat beliau mogok ke kampus. Seorang teman beliau kemudian memberi motivasi,
"Aku cuma ingin,kamu kembali kuliah dan bertekad memperbaiki semua nilai. Ingat enggak, hadis yang mengatakan,'Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kalau kaum itu sendiri tidak mau mengubahnya?' Percaya, Kak, kamu pasti bisa."
Hal ini kemudian membuat beliau bersemangat lagi. Juga rasa cinta pada ibu dan saudara beliau serta orang-orang yang menyayangi beliau membuat beliau bangkit hingga akhirnya beliau berhasil memperoleh gelar sarjana.
Kecintaan beliau pada dunia anak-anak dimulai ketika menjadi pengajar di Kebun Kanak-kanak kemudian mendirikan Istana Kanak-kanan di Taman Ria Senayan hingga bermunculan tawaran menjadi pemandu acara anak-anak di berbagai stasiun televisi. Dunia anak-anak adalah jiwanya. Banyak waktu tidur yang beliau abaikan untuk menciptakan ide-ide kreatif untuk anak-anak.
Satu hal lagi yang menarik dari beliau adalah kecintaan beliau pada batik sejak usia muda. Kemana-mana beliau lebih sering menggunakan batik. Bahkan saat menjadi kuli bangunan pun beliau mengenakan batik.
"Ya, anggap aja kita kuli bangunan yang cinta karya dan budaya bangsa sendiri. Jadi, budaya kita tetap dikenal dan enggak dicuri bangsa lain. Lagian, memang aku penggemar berat batik, kok!"
#meimenulis
Komentar
Posting Komentar